Cari dengan google

Tuesday, March 22, 2011

NAKAL, LUNAK, BAHENOL

Menggelinjang - gelinjang nakal dimainkan liarnya lidah.
Dia seperti hidup dan berontak dengan gerakan - gerakan panas; meliuk, meringkuk, berpindah - pindah posisi dengan ganasnya.
Bongkahan - bongkahan lunak yang bahenol dan amat sekal yang bercampur lendir itu semakin merajalela.
Aku terbuai teramat dalam, mata ini mendelik dibuatnya, dan kemudian turun perlahan... Dan mendelik lagi dalam sekejap, berpeluh dan tersudut, oleh mereka yang bergerilya dengan tajam dan sadis.
Makna itu hingga tak terucap, nikmat yang hingga tak terkatakan. Rasa yang sudah melayang hingga entah kemana. Tersesat oleh nafsu sesaat dan seperti tak ingin kembali. Realita tersingkir, kesadaran terinjak - injak.
Sore itu, kembali rasa puas seperti noda yang melecehkanku berulang-ulang. Aku sudah kotor namun penyesalan selalu begitu samar.

Hingga sesaat kemudian....

Aku tersadar....

Pengeras suara menggema... Dan aku harus bersiap - siap...
Keretaku hampir tiba...

Oooh somay stasiun Sudirman...
Sore ini "goyangan pinggulmu" kembali sukses menodai mulutku.
Dan seruan menggema pengeras suara kembali menyelamatkanku...
Tapi semua sudah terlambat...
Aku sudah terlanjur ternoda...
Dan rasanya...
Esok atau lusa cerita ini akan tetap sama...

Food Hall St. Sudirman, 22-Mar-2011; 19:45
Andy Krisbianto

3 comments:

Bung Iwan said...

lho ini kok sama dng yg di fesbuk?? hihihihi.... ya iyalah.

a.i.g.? said...

tulisan yang menarik..
salam dari kami kelompok diskusi filem a.i.g

Andy Krisbianto said...

Thks ! n salam kenal kembali A.I.G... *checking ur blog now.. ;-)